Rabu, 15 Juli 2020

BAHAN - BAHAN PEMBENTUK KONSTRUKSI FLEXIBLE PAVEMENT 

1. Aspal
  Aspal adalah material yang bersifat "viscous liquid" tersusun dari campuran
hidrokarbon dan semua turunannya yang dapat larut dalam carbon disulfida Pada
dasamya aspal merupakan bahan yang tidak dapat menguap ("non volatile") dan dapat
berangsur-angsur menjadi lunak meleleh bila dipanaskaa Aspal juga berupa material
padat berwarna hitam atau coklat dan tidak tembus air ('"waterproof') serta bersifat
kohesif("cohesive properties").
    Aspal dalam campuran perkerasan berfungsi sebagai bahan ikat antar agregat
Sebagai salah satu bahan perkerasan lentur, aspal merupakan salah satu komponen
kecil, umumnyahanya4 -10 % berdasarkan berat atau 10 - 15 % berdasarkan volume,
tetapi merupakan komponen yang relatifmahal.

Menurut asalnya aspal dapat digolongkan menjadi dua bagian seperti berikut ini :
1. Aspal minyak ("petroleum bitumen")
Aspal minyak diperoleh dari hasil penyulingan minyak bumi. Oleh karena derajat
kekerasan aspal ini dapat di ukur dengan uji standar ("standard penetration test"),
maka aspal inijuga dikenal sebagai 'Tenetration Grade Bitumen".
2. Aspal alam / batuan ("rock asphalt")
Aspal batuan ini terdapat sebagai bagian yang tercampur dengan batuan (dalam
batuan) kapur atau pasir. Kadaraspal sangat bervariasi antara satu daerah dengan
daerah iaranya (4-12 %). Pengolahannya dilakukan dengan carapenambangan batu
yang mengandung aspal kemudian di pecah-pecah dengan mesin pemecah batu
("stone crusher"). Aspal dikeluarkan dari celah mineral batuan dengan bahan
pelarut Hasil yang diperoleh kurang lebihmemiliki kadar aspal 7 %.
Aspal dibentuk oleh unsur berikut ini:
a asphaltenes, merupakan bagian utama dari aspal ('"body ofbitumen") dengan berat
molekul besar,
b. maltenes / resins, merupakan unsur yang memberikan efek adhesive (lekatan) dan
efek ductile (lentur) dengan beratmolekul sedang, dan
c. oils, mempunyai berat molekul rendah sertamemberi efek viskositas dan efek flow.
Berdasarkan unsur pembentuknya, aspal merupakan suspensi koloidal dari
asphaltenes dalam media minyak dengan resins berperan sebagai bahan pencegah
penggumpalan atau pencegah koaguiasi.

2. Agregat
Agregat adalah sekumpulan butir-butir batu pecah bulat, pasir atau mineral
lainnya baik berupa agregat hasil alam maupun hasil pengolahan (penyaringan,
pemecahan). Pada bahan perkerasan lentur agregat merupakan komponen utamanya
yaitu mengandung 90 - 95 % agregat berdasarkan persentase berat atau 75 - 85 %
agregat berdasarkan persentase volume. Dengan demikian, daya dukung, keawetan, dan
mutu perkerasan jalan ditentukan juga dari sifat agregat dan hasil campuran agregat
dengan bahan lain Pemilihan jenis agregat yang sesuai untuk dipergunakan pada struktur
perkerasan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu ukuran dan gradasi, kekuatan dan
kekerasan, tekstur permukaan, porositas, kelekatan terhadap aspal dankebersihannya
3. filler
Filler pada campuran beton aspal adalah bahan berbutir halus yang berfungsi
sebagai butiran pengisi rongga diantara partike1agregat kasardalam rangka mengurangi
besarnya rongga, meningkatkan kerapatan, dan stabilitas. Filler ini didefinisikan
sebagai fraksi debu mineral lolossaringan no. 200 (0,075 mm) dapat berupa debu batu
kapur, debu dolamit, atau semen.

ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN UNTUK PROSES PELAKSANAAN PERKERASAN JALAN FLEXIBLE PAVEMENT

Faktor - faktor yang mempengaruhi pemilihan jenis dan jumlah alat kerja antara lain:
a.         Kondisi di lapangan.
b.        Biaya, waktu, dan pekerja yang tersedia.
c.         Kemampuan dan kapasitas alat.
d.        Kemampuan dan ketrampilan pekerja.
e.         Luas, tinggi, dan volume pekerjaan.
f.         Macam dan jenis pekerjaan di lapangan.
Jenis-jenis alat kerja yang digunakan pada proyek konstruksi jalan  antara lain sebagai berikut:
1.        Excavator
Excavator adalah alat yang digunakan untuk pekerjaan galian dan timbunan tanah. Excavator ini memiliki lengan (arm) yang dapat berputar, sehingga dapat lebih mudah untuk menggali tanah dengan kedalaman tertentu.
Pada proyek konstruksi jalan, Excavator digunakan untuk menggali tanah dalam pekerjaan cut and fill lahan proyek, gambar excavator dapat dilihat pada Gambar.
excavator

Gambar. Excavator

2.        Dump Truck
Dump Truck adalah sebuah truk yang mempunyai bak material yang dapat di miringkan sehingga untuk menurunkan material hanya dengan memiringkan bak materialnya sehingga muatan akan dapat meluncur kebawah. Untuk memiringkan bak di gunakan oleh pompa hidrolik.
Pada proyek konstruksi jalanDump truk digunakan untuk mengangkut material seperti agregat pondasi kelas A, aspal, pasir dan material timbunan. 
dump truk

Gambar .  Dump truck

3.   Water Tank Truck
Water tank truck digunakan untuk mengangkut air, yang digunakan untuk pekerjaan pemadatan lapis pondasi agregat kelas Asetelah penghamparan material selesai kemudian di padatkan dan di siram air menggunakan water tankWater tank yang di gunakan proyek ini memiliki kapasitas sebesar 5000 liter.
Truk Air

Gambar : Water Tank Truck

4.        Vibratory Roller
Vibratory roller adalah alat pemadat yang menggabungkan antar tekanan dan getaran. Vibratory roller mempunyai efisiensi pemadatan yang baik. Alat ini memungkinkan digunakan secara luas dalam tiap jenis pekerjaan pemadatan. Akibat sama efek ditimbulkan oleh vibratory roller adalah gaya dinamis terhadap tanah cenderung mengisi bagian-bagian kosong terdapat diantara butir-butirnya sehingga akibatnya tanah menjadi padat, dengan susunan yang lebih kompak.

Alat pemadat-Vibratory roller

Gambar . Vibratory roller

5.   Motor Grader
Sebagai bagian dari alat berat, motor grader berfungsi sebagai alat perata atau penghampar yang biasanya digunakan untuk meratakan dan membentuk permukaan tanah. Selain itu, dimanfaatkan pula untuk mencampurkan dan menebarkan tanah dan campuran aspal.

Motor Grader

Gambar . Motor Grader

6.   Pneumatic Tire Roller
Untuk pneumatic tire roller, alat terdiri atas roda-roda ban karet yang dipompa (pneumatic) maka area pekerjaan juga perlu dibebaskan dari benda-benda tajam yang dapat merusak roda. Susunan dari roda muka dan roda belakang selang-seling sehingga bagian yang tidak tergilas oleh roda bagian muka maka akan digilas oleh roda bagian belakangnya. Alat ini baik sekali digunakan pada penggilasan bahan yang bergranular, juga baik digunakan pada penggilasan lapisan hot mix sebagai “penggilas antara”. 

pneumatic tire Roller

Gambar . Pneumatic tire Roller

7.    Tandem roller
Tandem roller adalah alat penggilas atau pemadat terdiri atas berporos 2 (two axle) dan berporos 3 (three axle tandem rollers). Penggunaan dari penggilas ini umumnya untuk mendapatkan permukaan yang agak halus, misalnya pada penggilasan aspal beton dan lain-lain. Tandem roller ini memberikan lintasan yang sama pada masing-masing rodanya, beratnya antara 8 - 14 ton, penambahan berat yang diakibatkan oleh pengisian zat cair (ballasting) berkisar antara 25% - 60% dari berat penggilas. Untuk mendapatkan penambahan kepadatan pada pekerjaan penggilasan biasanya digunakan three axle tandem roller. Sebaiknya tandem roller jangan digunakan untuk menggilas batu-batuan yang keras dan tajam karena akan merusak roda-roda penggilasnya. 
Tandem Roller

Gambar. Tandem Roller

8.   Asphalt finisher
Alat ini berfungsi untuk menghamparkan aspal olahan dari mesin pengolah aspal, serta meratakan lapisannya. Konstruksi Asphalt Finisher cukup besar sehingga membutuhkan trailer untuk mengangkut alat ini ke medan proyek. Asphalt Finisher memiliki roda yang berbentuk kelabang atau disebut dengan crawler track dengan  hopper  yang tidak beralas. Sedangkan di bawah  hopper tersebut terdapat pisau yang juga selebar hopper. Pada saat proses penghamparan, awalnya dimulai dengan memasukkan aspal ke hopper. Kemudian aspal akan langsung turun ke permukaan dan disisir oleh pisau. Untuk mendapatkan tingkat kerataan yang diinginkan akan diatur oleh pisau tersebut.

Asphalt Finisher

Gambar .  Asphalt Finisher

9.   Alat-Alat konvensional
Alat-alat konvensional adalah peralatan sederhana yang digunakan untuk membantu pekerjaan yang dilakukan oleh para tukang. Alat-alat konvensional tersebut seperti sekop tangan, sapu lidi, garuk, traffic cone, kereta dorong dan lainnya. Gambar alat-alat konvensional dapat dilihat pada Gambar.
Alat-alat Konvensional

Gambar 5.14. Alat-alat Konvensional

10.   Termometer Iframerah
Termometer inframerah adalah alat untuk mendeteksi temperatur secara optik—selama objek diamati, radiasi energi sinar inframerah diukur, dan disajikan sebagai suhu. Alat ini menawarkan metode pengukuran suhu yang cepat dan akurat dengan objek dari kejauhan dan tanpa disentuh – situasi ideal di mana objek bergerak cepat, jauh letaknya, sangat panas, berada di lingkungan yang bahaya, dan/atau adanya kebutuhan menghindari kontaminasi objek (seperti makanan, alat medis, obat-obatan, produk atau test, dll.)

Termometer inframerah

Gambar . Termometer inframerah

11. Aspal Distributor
Aspal distributor adalah truk yang dilengkapi dengan tangki aspal, pompa, dan batang penyemprot. Pada proyek ini, aspal distributor di datangkan langsung dari kontraktor. Bentuk aspal distributor diperlihatkan pada Gambar.
Aspal distributor

Gambar. Aspal distributor
12.  Alat Core Drill
Core Drill adalah alat yang digunakan untuk menentukan/mengambil sample perkerasan dilapangan sehingga bisa diketahui tebal perkerasannya serta untuk mengetahui karakteristik campuran perkerasan.

 Core Drill test

Gambar . Alat Core Drill

13.  Alat Sand cone
Alat Sand cone adalah alat yang digunakan untuk pemeriksaan kepadatan tanah di lapangan dengan menggunakan pasir Ottawa sebagai parameter kepadatan yang mempunyai sifat kering, bersih, keras, tidak memiliki bahan pengikat sehingga dapat mengalir bebas. 
Sand cone

Gambar. Alat Sand cone
14.   Alat CBR
Alat CBR (California Bearing Ratio) adalah alat yang digunakan untuk menentukan tebal suatu bagian perkerasan. Alat CBR merupakan suatu perbandingan antara beban percobaan (test load) dengan beban standar (standart load) dan dinyatakan dalam presentase. Alat CBR Lapangan yang di gunakan pada proyek ini, di datangkan dari kontraktor.
Alat CBR


Gambar . Alat CBR


BAHAN - BAHAN PEMBENTUK KONSTRUKSI RIGID PAVEMENT 

Semen
a.Semen harus merupakan semen portland jenis I, II atau III sesuai dengan AASHTO M 85.
b.  Kecuali diperkenankan lain, maka hanya produk dari satu pabrik atau satu jenis merk semen portland tertentu yang harus digunakan di proyek.
Air
Air yang digunakan dalam pencampuran, perawatan atau penggunaan-penggunaan tertentu lainnya harus bersih dan bebas dari bahan-bahan yang merugikan seperti minyak, garam, asam, alkali, gula atau bahan-bahan organik. Air harus diuji sesuai dengan dan harus memenuhi persyaratan AASHTO T 26.
Air yang diketahui dapat diminum dapat dipakai dengan tanpa pengujian.
Persyaratan Gradasi Agregat
a.    Gradasi agregat kasar dan halus harus memenuhi persyaratan yang diberikan dalam Tabel 4.3.
Bahan-bahan yang tidak memenuhi persyaratan gradasi ini dapat tidak ditolak asalkan Kontraktor dapat menunjukkan bahwa persyaratan yang dirinci dalam Butir 7.5.3.
dapat dipenuhi jika menggunakan bahan-bahan tersebut.
Tabel 4.3.: Persyaratan Gradasi Agregat.
Ukuran Ayakan 
Persentase Berat Yang Lolos 
Standar (mm) 
Inch
(in) 
Agregat Halus 
Pilihan Agregat Kasar
50 
2 
- 
100 
- 
- 
- 
37 
1,5 
- 
95-100 
100 
- 
- 
25 
1 
- 
- 
95-100 
100 
- 
19 
¾ 
- 
35-70 
- 
90-100 
100 
13 
½ 
- 
- 
25-60 
- 
90-100 
10 
3/8 
100 
10-30 
- 
20-55 
40-70 
4,75 
#4 
95-100 
0-5 
0-10 
0-10 
0-15 
2,36 
8 
- 
- 
0-5 
0-5 
0-5 
1,18 
16 
45-80 
- 
- 
- 
- 
0,30 
50 
10-30
- 
- 
- 
- 
0,15 
100 
2-10 
- 
- 
- 
- 

b. Agregat kasar harus dipilih sedemikian rupa sehingga ukuran partikel terbesar tidak lebih besar dari pada 3/4
jarak bersih minimum antara batang tulangan atau antara batang tersebut dengan acuan atau antara batasan-batasan ruang lainnya dimana pekerjaan beton harus ditempatkan.
Sifat Agregat
a. Agregat untuk pekerjaan beton harus terdiri dari partikel yang bersih dan keras yang diperoleh dari pemecahan batu, atau dengan menyaring dan mencuci (bila perlu) kerikil dan pasir sungai.
b. Agregat harus bebas dari bahan-bahan organik seperti yang dirinci dalam AASHTO T21 dan seperti diberikan dalam Tabel 4.4.
bila diambil contoh dan diuji sesuai dengan ketentuan BS CP 114 dan prosedur AASHTO yang relevan.
c. Agregat yang berupa bahan-bahan yang berukuran sama yang berasal dari berbagai sumber harus ditimbun dalam timbunan terpisah dan hanya boleh digunakan dalam struktur yang terpisah.
Tabel 4.4.: Sifat Agregat Beton.

Sifat 
Pengujian AASHTO 
Batas maksimum yang diijinkan
Agregat halus
Agregat kasar
Kehilangan akibat abrasi pada 500 putaran dengan mesin Los Angeles.
T 96 
- 
40 % 
Kehilangan akibat penentuan kualitas dengan Sodium Sulfat setelah 5 siklus.
T 104 
10% 
12 % 
Persentase gumpalan tanah liat dan pertikel yang dapat pecah dalam agregat.
T 112 
0,50 % 
0,25 % 
Bahan-bahan yang lolos ayakan #200.
T 11 
3 % 
1 % 

Bahan Tambah (Additive)
Penggunaan plastisator, bahan-bahan tambah untuk mengurangi air atau bahan tambah lainnya, harus mendapat persetujuan terlebih dahulu. Jika digunakan, bahan yang bersangkutan harus memenuhi AASHTO M 154 atau M 194.
Bahan tambahan yang bersifat mempercepat dan yang mengandung Calcium Chlorida tidak boleh digunakan.
Membran Kedap Air
Lapisan bawah yang kedap air harus terdiri dari lembaran plastik yang kedap setebal 125 mikron. Air tidak boleh tergenang di atas membran, dan membran harus kedap air sepenuhnya waktu beton dicor.
Lapisan bawah yang kedap air tidak boleh digunakan di bawah perkerasan jalan beton bertulang yang menerus.
Tulangan Baja
a. Tulangan baja untuk jalur kendaraan harus berupa anyaman baja atau batang baja berulir sebagaimana diperlihatkan dalam Gambar Rencana.
b.  Baja tulangan harus merupakan batang baja polos atau berulir grade U24 atau batang berulir grade U40 sesuai dengan persyaratan Sll 0136-84, kecuali jika disetujui lain atau diperlihatkan lain dalam Gambar Rencana.
c. Tulangan anyaman kawat baja harus memenuhi persyaratan-persyaratan AASHTO M 55. Tulangan ini harus disediakan dalam bentuk lembaran-lembaran datar dan merupakan jenis yang disetujui.
d. Batang baja harus memenuhi persyaratan AASHTO M 54. Bagian-bagiannya harus berukuran dan berjarak antara sebagaimana diperlihatkan dalam Gambar Rencana.
e. Batang baja untuk Ruji (Dowel) harus berupa batang bulat biasa sesuai dengan AASHTO M 31. Batang dowel berlapis plastik yang memenuhi AASHTO M 254 dapat digunakan.
f.  Batang pengikat (Tie bar) harus berupa batang baja berulir sesuai dengan AASHTO M 31.
Bahan-bahan untuk Sambungan
a. Bahan-bahan pengisi siar muai harus sesuai dengan persyaratan-persyaratan AASHTO M 153 atau M 213. Bahan-bahan tersebut harus dilubangi untuk dilalui dowel-dowel sebagaimana diperlihatkan dalam Gambar Rencana. Bahan pengisi untuk setiap sambungan harus disediakan dalam bentuk satu kesatuan utuh untuk tebal dan lebar penuh yang diperlukan untuk sambungan yang bersangkutan kecuali jika diijinkan lain. Di mana ujung-ujung yang berbatasan diperkenankan, maka ujung-ujung tersebut harus diikat satu sama lainnya dan dipertahankan dengan kokoh dan tepat ditempatnya dengan jepitan kawat (stapling) atau penyambung / pengikat yang baik lainnya.
b. Bahan penutup sambungan (joint sealant) harus berupa Expandite Plastic, senyawa gabungan bitumen karet Grade 99 yang dituangkan dalam keadaan panas, atau bahan serupa yang disetujui. Bahan sambungan harus sebagaimana dianjurkan oleh pabrik pembuat bahan yang bersangkutan.

ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN UNTUK PROSES PELAKSANAAN PERKERASAN JALAN RIGID PAVEMENT


  1. Excavator
Excavator merupakan alat berat yang digunakan untuk mempersiapkan lahan yang hendak dipakai untuk jalan cor beton beraspal. Excavator atau sering disebut bego atau beko, dipakai untuk membersihkan lahan, membuat kemiringan, menggali dan juga mengurug tanah. Alat berat ini terdiri dari arm (lengan), boom (bahu) dan bucket (bagian pengeruk) di atas trackshoe (roda rantai) yang digerakkan dengan tenaga hidrolis dan dimotori mesin diesel.
  1. Bulldozer
Bulldozer merupakan alat konstruksi yang dipakai untuk menggali, mendorong, menarik material, meratakan tanah dan juga menumbangkan pohon dalam kegiatan pembersihan lahan. Bulldozer terdiri dari track (rantai) dan blade (pisau) di bagian depan. Pada bagian belakang bulldozer juga bisa dipasangkan perlengkapan tambahan seperti winch untuk menarik material dan ripper untuk membongkar material yang tidak bisa ditangani dengan blade, misalnya saja pada pekerjaan pembangunan jalan.
  1. Dump Truck
Dump truck atau truk jungkit adalah armada truck yang dilengkapi dengan bak terbuka yang dioperasikan dengan sistem hidrolik. Bagian depan bak truk bisa terangkat ke atas sehingga material dengan sendirinya bergerak turun dan jatuh ke tempat yang telah ditentukan. Dalam pekerjaan-pekerjaan konstruksi termasuk dalam proses pembangunan jalan, penggunaan dump truck sangat membantu pekerjaan.
  1. Truck Trailer
Truck trailer merupakan kendaraan bantu berukuran besar yang digunakan untuk mengangkut alat-alat berat dari satu lokasi pengerjaan jalan ke lokasi pengerjaan jalan lainnya. Adapun alat-alat berat yang biasanya diangkut dengan menggunakan truck trailer antara lain excavator dan bulldozer.
  1. Vibratory Roller
Vibratory roller adalah alat berat yang digunakan untuk menggilas dan memadatkan hasil timbunan. Alat yang termasuk dalam kategori tandem roller ini membuat permukaan tanah menjadi lebih dinamis sehingga kekuatan tanah lebih optimal. Alat ini memiliki kemampuan daya tekan atau memadatkan hingga beberapa ton. Dengan kemampuan tersebut, vibratory roller baik tipe single drum maupun double drum tidak hanya dipakai pada pekerjaan pembuatan jalan cor beton beraspal saja tetapi juga pada pekerjaan konstruksi lainnya.
  1. Water Tank Truck
Water tank truck adalah truck khusus yang berfungsi mengangkut air untuk keperluan pekerjaan pemadatan. Sesudah material selesai dihamparkan, lalu dipadatkan dan lantas disiram dengan air yang diangkut dengan water tank truck. Water tank truck berukuran besar mampu mengangkut air hingga 5000 liter.
  1. Jack Hammer
Jack hammer adalah alat yang dipakai untuk menghancurkan atau membongkar beton maupun jalan yang berlapis aspal. Alat ini kerap digunakan untuk pekerjaan pembongkaran konstruksi jalan untuk perbaikan, rel kereta api dan pekerjaan-pekerjaan sejenis lainnya.
  1. Tamping Rammer
Tamping rammer atau stamper kuda adalah alat yang digunakan untuk memadatkan struktur tanah lempung, struktur tanah berkerikil maupun struktur tanah berpasir. Tak hanya pada kegiatan pembuatan jalan saja, stamper kuda yang dioperasikan oleh operator ini juga dapat dipakai untuk pemadatan tanah dalam pekerjaan pembangunan pabrik atau gedung.
  1. Bar Bender Listrik
Bar bender listrik adalah alat bertenaga listrik yang secara khusus digunakan untuk membengkokan baja-baja tulangan menjadi berbagai macam profil yang dibutuhkan sesuai dengan perencanaan. Dengan alat ini, pekerjaan membengkokan besi beton bisa diselesaikan lebih banyak dibanding mengandalkan tenaga manusia. Adapun kapasitas alat ini bervariasi mulai dari besi beton polos berdiameter kecil hingga besi beton ulir berdiameter besar. Bar bender listrik digunakan untuk berbagai pekerjaan konstruksi besar mulai dari gedung, jembatan dan juga jalan layang.
  1. Bar Cutter Listrik
Bar cutter listrik adalah alat yang dipakai untuk memotong baja tulangan. Alat ini digerakkan dengan tenaga listrik sehingga pekerjaan pemotongan bisa dikerjakan dengan lebih cepat dan hemat tenaga. Bar cutter dilengkapi dengan berbagai macam diameter bukaan pisau untuk memudahkan pemotongan betonijzer berdiameter kecil sampai besar. Alat ini digunakan untuk berbagai pekerjaan konstruksi termasuk konstruksi jalan dan gedung.
  1. Truck Mixer
Truck mixer atau kerap disebut truck molen adalah armada yang dirancang khusus untuk mengangkut beton cair. Truck mixer ini sangat mudah dikenali karena memiliki tong besar sebagai tempat untuk menampung beton cair yang hendak didistribusikan ke lokasi pekerjaan jalan atau pekerjaan konstruksi lainnya. Jika area pengecoran tidak bisa dijangkau dengan truck mixer, maka beton cair bisa disalurkan melalui concrete pump atau pipa pompa beton. Bergantung pada ukurannya, truck mixer memiliki kapasitas mulai dari 2.5m3 hingga 7m3.
  1. Concrete Vibro
Concrete vibro atau vibrator beton adalah peralatan yang digunakan untuk memadatkan beton yang dituangkan ke dalam bekisting. Alat ini menghasilkan getaran yang membantu mengeluarkan gelembung-gelembung udara dari beton sehingga menghasilkan beton yang benar-benar kuat, merata dan tidak keropos. Concrete vibro dipakai pada pekerjaan-pekerjaan pengecoran termasuk pengecoran pada konstruksi jalan cor beton beraspal.
  1. Vibratory Truss Screed
Vibratory truss screed adalah alat yang digunakan untuk meratakan dan memadatkan cor beton dengan daya bentang 3 meter hingga 22 meter. Dengan daya bentang tersebut, alat ini mampu membuat waktu pengerjaan menjadi lebih efisien. Alat konstruksi ini biasanya dipakai pada proses pembuatan jalan beton, landasan pesawat terbang, lantai beton hingga lapangan parkir kendaraan yang membutuhkan kerataan (level) dan kepadatan.

14. Concrete Cutter
Concrete cutter adalah alat konstruksi yang dipakai untuk memotong cor beton, aspal, keramik dan material padat lainnya. Adapun kedalaman pemotongan dapat disesuaikan dengan pisau (blade cutter) yang digunakan. Misalnya saja mata pisau (blade cutter) 10”, mata pisau 14” hingga mata pisau 20”. Saat ini telah tersedia pula concrete cutter yang dilengkapi dengan tangki air yang berfungsi untuk pendinginan dan meminimalkan debu akibat pemotongan.

1 komentar:

TJR 3_PERTEMUAN KE - 10

  NAMA           : MUH.IWAN SABRI NIM                : 417110049 KELAS          : 6 B PENJELASAN TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA  ...